Minggu, 29 Mei 2011

PERDARAHAN PRIMER KALA IV

Perdarahan Pasca Persalinan
Yang dimaksud perdarahan pasca persalinan secara tradisional ialah perdarahan yang melebihi 500 cc pada kala III. Perdarahan pasca persalinan sekarang dapat dibagi menajdi :
1. Perdarahan pasca persalinan dini ialah perdarahan ≥ 500 cc pada 24 jam pertama setelah persalinan.
2. Perdarahan pasca persalinan lambat ialah perdarahan ≥ 500 cc setelah 24 jam persalinan.
Perdarahan pasca persalinan merupakan penyebab pentingnya kematian ibu ¼ dari kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan (perdarahan pasca persalinan, placenta pravia, sulusio plasenta, kehamilan ektopik, abortus dan ruptur uteri).
Bila perdarahan pasca persalinan tidak menyebabkan kematian, kejadian ini mempengaruhi morbiditas nifas karena anemia akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga sangat penting untuk mencegah perdarahan yang banyak.
Faktor predisposisi dan etiologi perdarahan pasca persalinan, yaitu :
1. Trauma fratetes benitalis à episiotomi yang luas, laserasi jalan lahir, dan ruptur uteri.
2. Perdarahan dari tempat implantasi plasenta.
a. Perdarahan atonis
• Anestesi umum
• Overdistensi uterus, seperti kehamilan kembar, hidranilon atau anak besar.
• Partus lama
• Partus presipitatus
• Paritas tinggi
• Infeksi korion
b. Retensi plasenta
• Kotiledon tertinggal
• Plasenta akreta, inkreta, dan perkerta.
c. Gangguan koa gulopati

Gejala-gejala
1. Perdarahan pervaginam
2. Konsistensi rahim lunak
3. Fundus uteri naik
4. Tanda-tanda syok

Pragnosis
Wanita dengan perdarahan pasca persalinan seharusnya tidak meninggal akibat perdarahannya, sekalipun untuk mengatasinya perlu dilakukan histerektomi.

Terapy
v Perdarahan dalam kala IV
Jika ada perdarahan dalam kala IV dan kontraksi rahim kurang baik, segera suntikkan 0,2 mg ergonovin atau metil ergovin intrakuskular, uterus ditekan untuk mengeluarkan gumpalan darah dan dilakukan masase. Seandainya perdarahan belum berhenti juga ditambah dengan suntikan metil ergovin lagi, tetapi sekarang intravena dan dipasang oksitosin drip 10 unit dalam 500 cc glukosa, selama tindakan ini masase diteruskan.
Jika masih ada perdarahan, dilaksanakan kompresi bimanual secara hamilton, yaitu satu tangan masuk ke dalam vagina dan tangan ini dijadikan tinju dengan rotasi merangsang dinding depan rahim, sedangkan tangan luar menekan dinding perut diatas fundus hingga dapat merangsang dinding belakang rahim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar