Sabtu, 28 Mei 2011

Insersio Uteri

INSERSIO UTERI

Pada insersio uteri, uterus terputar baik sehingga fundus uteri terdapat dalam vagina dengan selaput lendirnya sebelah luar. Keadaan ini disebabkan insersio uteri komplek.
Jika hanya fundus menekuk ke dalam dan tidak keluar astium uteri, disebut insersio uteri inkomplet. Jika uterus yang berputar balik itu keluar dari vulva, disebut insersio prolaps.
Insersio uteri jarang terjadi, tetapi jika terjadi, dapat menimbulkan syok yang hebat.

Penyebab Insersio Uteri
Tiga faktor diperlukan untuk terjadinya insersio uteri :
1. Tonus otot rahim yang lemah
2. Tekanan atau tarikan pada fundus (tekanan intraabdominal, tekanan dengan tangan, dan tarikan pada tali pusat)
3. Kanalis servikalis yang longgar.
Oleh karena itu, insersio uteri dapat terjadi saat batuk, bersin atau mengejan, juga karena perasat crede.


Gejala-gejala
1. Syok
2. Fundus uteri sama sekali tidak teraba tekukan pada fundus
3. Kadang-kadang tampak sebuah tumor yang merah di luar vulva ialah fundus uteri yang terbaik atau teraba tumor dalam vagina.
4. Perdarahan.

Pragnosis
Makin lambat keadaan ini diketahui dan diobati makin buruk pragnosisnya. Tetapi jika pasien dapat mengatasi 48 jam dengan insersio uteri, pragnosis akan berangsur baik.

Terapi
1. Atasi syok dengan pemberian infus ringer taktat dan bila perlu transfusi darah
2. Reposisi manual dalam anestesi umur sesudah syok teratasi (secara Johnson). Jika plasenta belum lepas, baiknya plasenta jangan dilepaskan dulu sebelum uteri di reposisi berhasil, diberi drip oksitosin dan dapat juga dilakukan kompresi bimanual. Pemasangan tampon rahim dilakukan supaya tidak terjadi lagi insersio.
3. Jika reposisi manual tidak berhasil, dilakukan reposisi operatif.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar